Ada peluang di pasar regional. Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan mendorong penjualan semen ke pasar regional karena pasar domestik mengalami kelebihan pasokan (oversupply). Pasar yang dibidik perseroan antara lain Srilanka dan Timor Leste.
Rizkan Chandra, Direktur Utama SMGR, mengatakan di negara-negara tersebut struktur pasarnya masih bagus dan kebutuhan semen tinggi. “Di negara yang dituju tidak punya bahan baku sehingga pasokannya harus dari Semen Indonesia,” ujar Rizkan. Ekspor semen ke Timer Leste telah dilakukan sejak 2000 dan saat ini mencapai 180 ribu ton per tahun. Adapun ekspansi ke Srilanka tengah dijajaki melalui anak usahanya, Semen Indonesia International.
Total volume penjualan SMGR mencapai 13,63 juta ton pada Januari-Juni 2016. Volume penjualan ekspor SMGR turun 20,1% menjadi 190 ribu ton. Adapun ekspor dari anak usahanya, Thang Long Cement Vietnam, naik 4,2% menjadi 410 ribu ton. Perseroan juga membidik penjualan semen ke sektor hilir kepada perusahaan precast dan ready mix.
Senin (1/8), harga saham SMGR menguat 6,7% menjadi Rp 10.000. HSBC Securities merekomendasikan buy SMGR dengan target harga Rp 14.000. (*)
Kinerja Semen Indonesia Tbk | |||
dalam triliun rupiah | |||
Keterangan | H1 2016 | H1 2015 | Perubahan |
Pendapatan | 12,47 | 12,64 | turun |
Beban pokok pendapatan | 7,48 | 7,63 | turun |
Laba usaha | 4,99 | 5,00 | turun |
Laba bersih | 1,96 | 2,19 | turun |
Sumber: SMGR |
[…] ada juga beberapa emiten yang memberikan semangat bagi pasar seperti Semen Indonesia yang akan genjot penjualan ke regional untuk menyeimbangkan penurunan pendapatan dan labanya. Adapula Sri Rejeki Isman yang akan jajaki […]