Satelit BRIsat milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) segera mengorbit tahun ini. Satelit dengan nilai investasi US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,25 triliun itu akan beroperasi selama 15 tahun untuk memperkuat jangkauan BRI ke daerah-daerah terpencil, khususnya untuk penyaluran kredit mikro. Kontribusi satelit terhadap kinerja perusahaan baru bisa dilihat setahun kemudian.
BRI bekerja sama dengan Space System Loral LLC, perusahaan pembuat satelit dari Amerika Serikat dan Arianespace, perusahaan peluncur roket asal Prancis. Rencana BRI untuk memiliki satelit sempat ditentang oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena perusahaan belum berpengalaman mengoperasikan satelit. Saat ini BRI sudah merekrut 19 engineer senior, tiga tenaga tetap, dan lima konsultan dari dalam negeri untuk mengoperasikan satelitnya.
Manajemen BRI menyebutkan, BRIsat akan meningkatkan efisiensi proses otoritas transaksi, menjaga kualitas jaringan, mewujudkan inklusi finansial, dan meningkatkan fungsi intermediasi. Layanan BRIsat mencakup 10.600 kantor cabang BRI, 237.000 outlet electronic channel, dan sekitar 53 juta nasabah di seluruh nusantara. Dalam beberapa tahun ke depan, BRI juga bisa meraih pendapatan dari penyewaan transponder satelit kepada perusahaan lain.
Jacques Breton, Senior Vice President for Sales and Business Development Arianespace, mengatakan kebutuhan terhadap satelit terus meningkat. Permintaan datang dari perusahaan yang membutuhkan kualitas jasa penyiaran yang lebih baik dengan teknologi 4K dan transmisi data. Permintaan dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi diprediksi terus bertambah seiring dengan pertumbuhan layanan internet dan konektivitas data. (*)
Add Comment