Holding BUMN Jasa Keuangan yang dipimpin oleh Danareksa (Persero) diestimasi akan meningkatkan leverage dalam mencari pendanaan bagi Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), BNI Tbk (BBNI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM). Konsolidasi aset yang mencapai Rp 2.656,79 triliun membuat kredibilitas dan daya saing holding lebih tinggi.
Haru Kusmahargyo, Direktur Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), mengatakan opsi holding untuk BUMN sektor keuangan adalah investment holding. “Kalau investment holding, ada penyatuan fungsi investment dan finance,” ujar Haru. Holding memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mencari pinjaman, menerbitkan surat utang, atau opsi pendanaan lainnya dibandingkan jika masing-masing perusahaan mencari pendanaan sendiri. Dana yang diperoleh akan didistribusikan holding kepada anak-anak usaha sesuai dengan kebutuhan.
BBRI enggan berkomentar soal kemampuan Danareksa sebagai holding. “Kami akan melaksanakan keputusan pemegang saham, menyesuaikan sebagai anggota holding. Yang jelas tidak ada perubahan kepemilikan, peralihannya dari pemerintah ke pemerintah,” kata Haru.
UBS Securities merekomendasikan HOLD BMRI dengan target harga Rp 12.750, BUY BBRI dengan target harga Rp 13.900, dan BUY BBNI dengan target Rp 6.900. RHB Securities merekomendasikan BUY BBTN dengan target harga Rp 2.420. (*)
Aset Holding BUMN Keuangan | |
Nama BUMN | Aset |
Danareksa | Rp 3,72 triliun |
Bank Mandiri Tbk | Rp 971,44 triliun |
Bank Rakyat Indonesia Tbk | Rp 907,82 triliun |
BNI Tbk | Rp 539,14 triliun |
Bank Tabungan Negara Tbk | Rp 189,51 triliun |
Pegadaian | Rp 39,16 triliun |
PNM | Rp 6 triliun |
TOTAL | Rp 2.656,79 triliun |
Add Comment