Ada titik terang dalam pembentukan Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). BEKS dan Bank Pembangunan Daerah Jabar & Banten Tbk (BJBR) tidak akan bersaing memperebutkan pasar perbankan di Banten. Keduanya justru akan bersinergi.
Ahmad Irfan, Direktur Utama BJBR, mengungkapkan BEKS akan menggarap segmen kredit mikro sedangkan BJBR akan menggarap kredit konsumer. “Kami akan bersinergi. Pemerintah Provinsi Banten juga tidak akan melepas kepemilikan sahamnya di BJBR,” kata Ahmad. Pada semester I 2016, kredit BJBR tumbuh 17% menjadi Rp 59,37 triliun. Kredit komersial menyumbang 65%-70% dari total portofolio kredit bank.
Perseroan melaksanakan stress test terhadap dampak persaingan dengan munculnya BEKS sebagai Bank Banten. Dampaknya terhadap kinerja perseroan tidak signifikan.
Pemprov Banten memiliki 5,37% saham BJBR. Sementara itu, Banten Global Development (BGD) akan memiliki 68% saham BEKS secara bertahap.
Pada perdagangan Rabu (3/8), harga saham BJBR turun 0,3% menjadi Rp 1.665 sedangkan BEKS menguat 4,5% menjadi Rp 116. (*)
Add Comment