Sejumlah manajer investasi dan broker di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggunakan sistem S21-Koscom Hub untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi transaksi jual-beli saham. Sistem baru ini diestimasi akan meningkatkan frekuensi maupun nilai transaksi di BEI.
BEI menargetkan rerata frekuensi transaksi sebanyak 300.000 transaksi dan nilai transaksi harian tahun ini mencapai Rp 6,5 triliun.
Didi Hariadi, Direktur Utama Micro Piranti Computer, mengatakan sistem baru S21-Koscom Hub bisa memfasilitasi transaksi order jual-beli saham dari manajer investasi kepada banyak broker sekaligus. Hal ini berbeda dengan sistem online trading konvensional yang hanya bisa menghubungkan MI dengan satu broker per transaksi. “Transaksi saham akan berlangsung lebih cepat dan lebih efisien,” ujar Didi.
Sistem S21-Koscom Hub merupakan hasil kerja sama Micro Piranti Computer dengan Koscom, perusahaan jasa teknologi informasi yang 76% sahamnya dimiliki oleh Korea Stock Exchange. Sistem tersebut dikembangkan dari Koscom STP Hub yang digunakan oleh 175 manajer investasi dan broker di Korea Selatan sejak 2004.
Fithri Hadi, Direktur Operasional Jasa Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan penggunaan sistem baru dalam transaksi saham antara manajer investasi dengan broker diprediksi akan mengatasi bottleneck di bursa. “Infrastruktur mulai diotomatisasi, jangan sampai ada proses bisnis yang dilakukan secara manual lagi sehingga bottleneck teratasi dan transaksi saham jadi efisien,” ujar Fithri.
OJK mendorong inovasi di bidang teknologi yang bertujuan untuk menurunkan biaya transaksi keuangan. Efek lain dari penggunaan sistem baru ini adalah peningkatan jumlah investor di pasar modal yang saat ini sekitar 400.000-500.000 investor menjadi 1 juta investor. (*)
Add Comment