Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) akan menerbitkan harga acuan (benchmark) untuk instrumen medium term notes (MTN) pada kuartal IV 2016. Harga acuan MTN diperlukan untuk transaksi di pasar sekunder.
Wahyu Trenggono, Direktur IBPA, mengatakan saat ini investor MTN kesulitan mendapatkan harga yang tepat ketika ingin menjual MTN sebelum jatuh tempo. Hal ini menyebabkan investor MTN terpaksa menjual MTN dengan harga rendah ketika membutuhkan dana.
Wahyu mengatakan, MTN yang ditawarkan kepada investor secara terbatas. Oleh karena itu, transaksi jual-beli MTN di pasar sekunder saat ini hanya berdasarkan harga negosiasi. “Banyak (investor) yang melakukan asumsi untuk menentukan harga MTN. Kami ingin harga MTN jelas sehingga investor tidak merasa dirugikan,” kata Wahyu.
IBPA tengah mengajukan izin penerbitan harga acuan MTN ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Setelah IBPA menerbitkan indeks harga acuan MTN, diharapkan akan ada peringkat yang bisa dijadikan acuan. Indeks harga MTN juga diprediksi mampu memperdalam pasar keuangan di dalam negeri.
“Harga acuan ini juga akan membantu penerbit MTN dalam menentukan harga perdana. Selain itu, di pasar primer juga akan lebih likuid karena harganya sudah jelas. Tidak hanya jual beli, MTN ini nanti juga ada kemungkinan untuk bisa di-repo-kan sehingga membantu memperdalam pasar keuangan,” kata Wahyu. (*)
Add Comment