Rekomendasi Dewan Energi Nasional (DEN) dan Kementerian Perindustrian untuk harga gas konsumen akhir sebesar US$ 7,18/mmbtu dan harga gas hulu US$ 4/mmbtu memberi margin untuk perusahaan distribusi gas US$ 3,18/mmbtu. Margin ini lebih besar dibanding margin distribusi gas konvensional Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar US$ 3,15/mmbtu yang menghasilkan EBITDA/mmbtu sebesar US$ 2,4/mmbtu.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menunjukkan dengan asumsi volume distribusi flat 802mmscfd dan EBITDA sebesar US$ 1,8/mmbtu, PGAS mampu menganggarkan belanja modal (capex) US$ 500 juta. Dengan perhitungan tersebut, EBITDA PGAS akan mencapai US$ 527 juta pada 2016. Rekomendasi DEN dan Kemenperin memungkinkan PGAS membiayai capex tanpa bantuan pemerintah.
Menurut Samuel, rencana perusahaan menambah kapasitas pipa sebesar 164 mmscfd per tahun hingga 2019, mempertahankan laba kotor sebesar US$ 3,1-US$ 3,4/mmbtu, dan tingkat utilisasi stabil di 58% akan menghasilkan pertumbuhan EBITDA sebesar 2% pada periode 2015-2019F. Samuel Sekuritas merekomendasikan BUY PGAS dengan target harga Rp 3.375. (*)
Add Comment