Aneka Tambang Tbk (ANTM) diprediksi akan membukukan laba bersih Rp 248 miliar pada 2017 jika pemerintah merealisasikan relaksasi ekspor bijih nikel. Kebijakan tersebut juga akan menghindari kelebihan pasokan bijih nikel di dalam negeri.
Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan larangan ekspor bijih nikel membuat ANTM mencatat rugi bersih dalam beberapa tahun terakhir. Pendapatan ANTM di luar emas turun 40% yoy pada semester I 2016. “Jika ANTM diberi izin ekspor bijih nikel, ada peluang untuk meningkatkan earnings,” ujar Samuel Sekuritas.
Pada 2016, ANTM diprediksi masih mencatat rugi bersih. Kinerja positif akan terlihat pada 2017 dengan kontribusi CGA Tayan yang lebih besar, penguatan harga komoditas nikel menjadi US$ 15.000 per ton, peningkatan produksi ferronickel, dan perubahan dari rugi kurs menjadi laba kurs. Samuel memproyeksikan laba bersih ANTM tahun depan mencapai Rp 248 miliar.
Samuel mengubah rekomendasi HOLD menjadi BUY ANTM dengan target harga Rp 860. Valuasi terhadap ANTM masih mungkin berubah, tergantung fluktuasi harga nikel dan keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenai relaksasi ekspor 2017. (*)
Add Comment