Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berlanjut hingga akhir November 2016 akibat lambatnya perkembangan program tax amnesty. Pada akhir Desember 2016, IHSG berpotensi mencapai 5.500 poin. Saham-saham yang sudah naik tinggi melampaui kenaikan IHSG pada semester I berisiko underperform pada semester II 2016.
UOB Kay Hian mengatakan koreksi IHSG yang terjadi akhir-akhir ini merupakan koreksi yang sehat. Secara year to date (per 15 September 2016), IHSG mencatat kenaikan 14,65%. Realisasi pembayaran tebusan tax amnesty mencapai Rp 21,3 triliun atau 12,9% dari target pemerintah sebesar Rp 165 triliun sedangkan deklarasi aset mencapai Rp 528 triliun atau sekitar US$ 40 miliar.
Lambatnya perkembangan tax amnesty menimbulkan sentimen negatif karena sebelumnya pelaku pasar memiliki ekspektasi tinggi terhadap program ini. Kadin Indonesia mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar batas waktu pelaporan tax amnesty periode I diperpanjang hingga 31 Desember 2016. Kadin beralasan waktu sosialisasi tax amnesty tidak cukup karena Undang-Undang Tax Amnesty baru saja efektif. Selain itu, korporasi membutuhkan waktu untuk menyelaraskan aset-asetnya, khususnya yang ada di luar negeri.
Di sisi lain, ketidakpastian mengenai rencana kenaikan bunga The Fed pada Desember 2016 menambah kekhawatiran investor. “Secara historis, pola bulanan selama lebih dari 10 tahun terakhir menunjukkan IHSG akan rebound dalam 2 bulan ke dapan dan bisa mencapai 5.500 poin pada Desember 2016,” ujar UOB Kay Hian.
Saham-saham yang outperformed, seperti Kalbe Farma Tbk (KLBF), Indofood CBP Tbk (ICBP), Ramayana Lestari Tbk (RALS), Bank Jabar & Banten Tbk (BJBR), Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Vale Indonesia Tbk (INCO), Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG), dan Bukit Asam Tbk (PTBA) berpotensi terkoreksi.
UOB Kay Hian merekomendasikan agar investor membeli saham-saham dengan valuasi murah, seperti XL Axiata Tbk (EXCL) yang memiliki P/B 1,4 kali; Bank BNI Tbk (BBNI) P/B 1,2 kali; Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) P/B 2,3 kali; dan Jasa Marga Tbk (JSMR) P/B 2,7 kali karena ada indikasi kinerja perusahaan-perusahaan tersebut akan menguat pada 2017. (*)
Saham-saham Rekomendasi UOB |
||||
Ticker | Rekomendasi | Harga per | Target | Potensi |
15/9/2016 | Harga | Upside | ||
AMRT | BUY | 550 | 715 | 30% |
BBNI | BUY | 5,525 | 6,800 | 23.10% |
CTRA | HOLD | 1,540 | 1,555 | 1.00% |
EXCL | BUY | 2,660 | 3,620 | 36.10% |
JSMR | BUY | 4,670 | 7,250 | 55.20% |
MAPI | BUY | 4,400 | 5,200 | 18.20% |
SMRA | BUY | 1,700 | 2,030 | 19.40% |
UNVR | SELL | 44,425 | 41,000 | -7.70% |
Sumber: Bloomberg, UOB Kay |
Add Comment