Emiten tambang batubara mengalami masa-masa paling sulit setelah jaman keemasannya berakhir. Harga minyak yang rendah membuat harga batubara tak bisa naik. Kondisi ekonomi juga makin mempersulit rebound. Dan ketika sedang hampir tenggelam, industri perbankan diarahkan untuk tidak memberikan bantuan modal. Lalu apa konsekuensinya?
Inilah kondisi permodalan yang dihadapi emiten tambang batubara:
- Utang membesar karena biaya operasional sering tak cukup dipenuhi oleh pendapatan;
- Rugi beberapa tahun berturut-turut;
- Alhasil, perbankan menghindari memberikan utang kepada industri yang dianggap sangat berisiko ini.
- Dan kalaupun ada utang yang disediakan, maka biaya bunganya sangat besar dan akhirnya menekan profitabilitas perusahaan.
Konsekuensinya adalah emiten tambang tidak mampu membiayai belanja modal yang dibutuhkannya untuk memperoleh cadangan batubara. Cadangan batubara ini tentu dibutuhkan untuk meningkatkan usia perusahaan di masa mendatang. Tanpa cadangan batubara yang besar, emiten tambang hanya akan menghabiskan tabungannya.
Ironisnya, banyak tambang dijual murah, namun tak satupun pembeli yang berani masuk.
[…] ada yang menyangkal bahwa tidak ada orang yang mau masuk bisnis batubara hari ini, apalagi pemain baru. Akan tetapi bagaimana halnya dengan perusahaan-perusahaan yang sudah […]