Garuda Maintenance Facility (GMF), anak usaha Garuda Indonesia Tbk (GIAA), mengincar pendapatan dari bisnis perawatan pesawat senilai US$ 1 miliar. GMF akan mengambil alih bisnis Merpati Maintenance Facility (MMF) melalui pola kerja sama operasional (KSO) untuk meningkatkan kapasitas perusahaan.
Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama GMF, mengatakan kemampuan GMF di bisnis perawatan pesawat mencapai US$ 350 juta-US$ 400 juta. Pengambilalihan MMF akan mendongkrak kapasitas perusahaan sehingga bisa mencapai US$ 1 miliar. Perseroan menargetkan pendapatan US$ 370 juta pada 2016, meningkat 26% dibanding 2015. Adapun target laba bersih GMF sebesar US$ 50 juta, melonjak 72% dibanding 2015 sebesar US$ 36 juta.
Juliandra mengatakan, GMF tertarik bersinergi dengan MMF karena melihat potensi MMF untuk dikembangkan. “Merpati memiliki kemampuan perawatan pesawat bermesin turbo propeller dan punya fasilitas bengkel di Surabaya yang melayani perawatan pesawat yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia, sedangkan Garuda memiliki kapasitas lebih besar dengan menguasai bisnis perawatan jenis turbo jet,” ujar Juliandra, Selasa (6/9).
Saat ini lebih dari 900 unit pesawat yang beroperasi di penerbangan domestik membutuhkan perawatan secara rutin. “Ini menjadi pasar yang potensial untuk dikembangkan,” katanya.
Add Comment