Infrastructure Markets

Rights Issue Dongkrak Modal WIKA Jadi Rp 11,5 Triliun

Penerbitan saham baru (rights issue) Wijaya Karya Tbk (WIKA) diestimasi akan mendongkrak modal perseroan menjadi Rp 11,5 triliun. Peningkatan modal membuat WIKA bisa menambah utang baru hingga Rp 9 triliun untuk membiayai proyek infrastruktur skala besar.

Rights issue WIKA akan menghasilkan dana Rp 6,1 triliun, terdiri atas penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 4 triliun dan dana publik Rp 2,1 triliun. “Kami prediksi WIKA akan mengikuti lebih banyak tender proyek infrastruktur skala besar pasca rights issue,” ujar Michael Ramba, Analis BCA Sekuritas.

Kontrak baru WIKA tahun ini diestimasi tumbuh 70% karena proyek High Speed Rail (HSR) dan proyek EPC untuk sejumlah pembangkit listrik dari PLN maupun IPP. Perseroan saat ini mengikuti tender untuk proyek listrik 35GW yang diperkirakan mendatangkan kontrak baru senilai Rp 10 triliun atau 19% dari target 2016. Hingga minggu pertama Agustus 2016, kontrak baru WIKA mencapai Rp 23 triliun, naik dua kali lipat dibanding tahun lalu.

BCA Sekuritas memprediksi pertumbuhan kontrak baru WIKA periode CAGR 2015-2018F mencapai 25% per tahun. Angka pertumbuhan kontrak baru ini lebih tinggi dibanding periode CAGR 2012-2015 yang mencapai 14% per tahun.

BCA Sekuritas merekomendasikan BUY WIKA dengan target harga Rp 4.100. Pada perdagangan Selasa (30/8), harga saham WIKA naik 0,3% menjadi Rp 3.260. (*)

About the author

Hari Widowati


Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/frmwrk/public_html/clients/ascend/wp-includes/class-wp-comment-query.php on line 405

Add Comment

Click here to post a comment

Follow Us

Most Viewed

Indexes