Infrastructure Markets

BUMN Konstruksi Andalkan Pembiayaan Alternatif Rp 29 Triliun

Emiten konstruksi BUMN pada 2017 diestimasi akan mengandalkan utang atau alternatif lainnya untuk memenuhi belanja modal sebesar Rp 29 triliun. Pasalnya, pemerintah mengurangi alokasi penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN konstruksi menjadi Rp 7,2 triliun dari Rp 36,2 triliun pada 2016.

DBS Vickers Securities memprediksi Waskita Karya Tbk (WSKT), yang memiliki kebutuhan belanja modal (capex) terbesar di antara BUMN konstruksi, akan mengandalkan utang untuk membiayai proyek-proyek jalan tol yang akan digarapnya. Sumber dana lainnya bisa berasal dari divestasi konsesi jalan tol.

Penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usaha juga bakal marak. PP Tbk (PTPP) akan menawarkan saham PP Precast, PP Energi, dan PP Peralatan sedangkan Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan melepas saham WIKA Realty dan WIKA Gedung.

Emiten BUMN konstruksi akan memiliki modal yang lebih kuat pasca rights issue dan IPO anak-anak usahanya sehingga mereka memiliki kapasitas yang lebih besar untuk mengikuti lelang proyek-proyek infrastruktur.

JP Morgan merekomendasikan buy saham WIKA dengan target Rp 3.700 sedangkan UOB Kay Hian merekomendasikan buy PTPP dengan target Rp 4.800. (*)

About the author

Hari Widowati


Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/frmwrk/public_html/clients/ascend/wp-includes/class-wp-comment-query.php on line 405

Add Comment

Click here to post a comment

Follow Us

Most Viewed

Indexes