Target penerimaan pajak dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 1.495,9 triliun yang turun dibandingkan APBN-P 2016 sebesar Rp 1.539,2 triliun dinilai lebih realistis. Penurunan ini disebabkan berkurangnya kontribusi Pajak Penghasilan (PPh) migas yang diestimasi mencapai Rp 17 triliun.
Samuel Sekuritas Indonesia menilai RAPBN 2017 lebih realistis sehingga memberikan sentimen positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun, pelaku pasar akan terus mengawasi pencapaian tax amnesty. Hingga Kamis pagi, penerimaan pajak dari tax amnesty mencapai Rp 637 miliar atau 0,4% dari target. Nilai harta yang dideklarasi wajib pajak Rp 31,3 triliun dan dana yang direpatriasi mencapai Rp 1,15 triliun.
CIMB Principal Asset Management (CPAM) mengatakan alokasi belanja pemerintah diprioritaskan pada sektor infrastruktur. Hal ini terlihat dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang naik menjadi Rp 105,6 triliun dari Rp 97,1 triliun. “Selama pemangkasan anggaran bukan di pos infrastruktur, belanja pemerintah bisa mendorong ekonomi,” ujar Ridwan Soetedja, Presiden Direktur CPAM.
Pada perdagangan Kamis (18/8), IHSG menguat 1,67% menjadi 5.461,45 poin. (*)
Asumsi Makro | RAPBN 2017 | APBN-P 2016 |
Pertumbuhan Ekonomi | 5,3% | 5,2% |
Inflasi | 4% | 4% |
Surat Perbendaharaan Negara | 5,3% | 5,5% |
Nilai tukar rupiah | Rp 13.300/US$ | Rp 13.500/US$ |
Harga minyak | US$ 45/barel | US$ 40/barel |
Lifting minyak | 780.000 bpd | 820.000 bpd |
Sumber: Kemenkeu | ||
Perbandingan Postur APBN | ||
triliun rupiah | ||
Keterangan | RAPBN 2017 | APBN-P 2016 |
Penerimaan Negara | 1.737,6 | 1.786,2 |
1. Penerimaan dalam negeri | 1.735,9 | 1.784,2 |
a. Pajak | 1.495,9 | 1.539,2 |
b. PNBP | 240 | 245,1 |
2. Hibah | 1,7 | 2 |
Belanja Negara | 2.070,5 | 2.082,9 |
1. Belanja pemerintah pusat | 1.310,4 | 1.306,7 |
2. Transfer ke daerah dan |
760 | 776,3 |
Keseimbangan primer | (111,4) | (105,5) |
Surplus (defisit) anggaran | (332,8) | (296,7) |
Persentase surplus (defisit) |
(2,41%) | (2,35%) |
Pembiayaan anggaran | na | 296,7 |
1. Pembiayaan dalam negeri | na | 299,3 |
2. Pembiayaan luar negeri ( |
na | 2,5 |
Sumber: Kemenkeu, Nota |
Add Comment