Sia-sia penantian investor akan rilis kinerja emiten positif di kuartal II. Kinerja emiten di kuartal II tidak buruk, walaupun tidak se-bombastis harapannya. Untungnya optimisme pasar didorong oleh reshuffle kabinet serta mulai berjalannya tax amnesty.
Di sektor energi, laba Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 10% karena harga batubara dan kenaikan beban usaha. Manajemen masih berharap kinerjanya dapat disamakan dengan tahun lalu. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menurunkan target pertumbuhan penjualan gas tahun ini disebabkan penurunan permintaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Bahkan di sektor infrastruktur yang diharapkan dapat mendongkrak kinerja bursa, kabar gembira tidak terdengar. Waskita Karya (WSKT) terpaksa merevisi target labanya karena tidak ingin memasukkan hasil penjualan anak usaha ke dalam laba. Adhi Karya (ADHI) baru mencapai target kontrak 36%, dengan mencatat penurunan pendapatan dan laba.
Juga di sektor properti, dengan berbagai varian pasarnya, mengalami pelemahan. Rata-rata pengembang rumah tapak mengalami penurunan kinerja. Demikian juga dengan pengembang kawasan industri. Walaupun demikian mereka tetap yakin akan mencapai target tahun ini berkat dana repatriasi. Satu-satunya properti yang masih tumbuh dengan baik adalah pengelola high-rise residential seperti PP Properti (PPRO).
Selain itu, sektor perbankan harus hati-hati dengan NPLnya. Laba bersih Bank Mandiri (BMRI) diperkirakan akan lebih rendah karena provisinya. Bank BCA (BBCA), walaupun optimis menaikkan kredit segmen korporasi, tapi juga tetap mewaspadai kenaikan NPL. Demikian juga terjadi di Bank Bukopin (BBKP). Hanya Bank Jabar Banten (BJBR) yang melaporkan NPL turun. BJBR juga memperkirakan NPLnya akan terus turun dengan cairnya klaim asuransi dan penjualan agunan.
Untungnya masih ada juga beberapa emiten yang memberikan semangat bagi pasar seperti Semen Indonesia yang akan genjot penjualan ke regional untuk menyeimbangkan penurunan pendapatan dan labanya. Adapula Sri Rejeki Isman yang akan jajaki ekspor garmen ke 3 negara di Eropa walaupun permintaan domestik pun masih mampu menumbuhkan pendapatannya.
Add Comment