Manajemen baru PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS), yang akan segera berubah nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Banten, fokus memperbaiki non performing loan (NPL) ke level 3% pada tahun pertama masa tugasnya. Hal ini dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kedua BEKS menyetujui akuisisi PT Banten Global Development (BGD) terhadap saham perseroan hingga sebesar 68%.
Heru Sukanto, Direktur Utama BEKS, mengatakan manajemen akan melakukan konsolidasi internal, efisiensi, dan memperbaiki NPL net perusahaan yang saat ini berada di level 4,98% ke level 3%. “Rencana bisnis bank yang sudah ada kami jalankan. Kami concern ke bisnis mana yang menguntungkan, antara lain di segmen mikro, ritel, dan menengah,” ujar Heru yang mantan bankir di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini. Kinerja BEKS hingga Mei 2016 masih mencatat rugi bersih Rp 151,25 miliar, melonjak 80,12% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Asmudji, Komisaris BEKS, mengatakan transisi dari Bank Pundi menjadi Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) akan berlangsung hingga 2017. BEKS berpotensi mengelola sebagian dari potensi dana pihak ketiga (DPK) di wilayah Banten yang diestimasi mencapai Rp 131 triliun. BEKS juga akan membidik penyaluran kredit kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) Banten yang jumlahnya mencapai 4.000 orang.
Harga saham BEKS kembali melejit 34,12% ke level Rp 114 pasca RUPSLB kedua. Pada penutupan perdagangan Kamis (21/7), volume transaksi saham BEKS mencapai 1,18 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 123,86 miliar. (*)
Add Comment