Pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia hingga Selasa (19/7) baru mencapai 10 emiten baru atau 28,56% dari target sebanyak 35 emiten pada tahun ini. Target realistis IPO yang bisa dicapai BEI diperkirakan hanya 25 emiten baru.
BEI memang belum merevisi target IPO tersebut tetapi pernyataan manajemen BEI menyiratkan hal tersebut. “Secara konservatif, yang sudah siap ada 25 perusahaan. Itu perusahaan yang benar-benar sudah memproses perizinan IPO,” ujar Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI. Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang akan menarik repatriasi dana triliun rupiah menjadi harapan BEI untuk mencapai target optimistis 35 emiten baru. Pasalnya, dampak tax amnesty akan terlihat pada akhir kuartal III hingga kuartal IV setelah kebijakan tersebut berlaku efektif.
Untuk menarik lebih banyak perusahaan melaksanakan IPO, BEI tengah menjajaki kemungkinan pemberian diskon biaya pencatatan (listing fee). “Ini sedang kami ajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah penyertaan modal negara (PMN) kepada sejumlah BUMN keluar, akan diteken peraturannya,” ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI. (*)
Add Comment