Setelah dua hari berturut-turut saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) melejit hingga mengalami auto rejection, investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking). Harga saham BEKS saat ini sudah mahal karena ditransaksikan dengan PBV 7,6 kali dibandingkan dengan rata-rata PBV industri perbankan sebesar 1,3 kali.
Pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (13/7), harga saham BEKS turun 3,51% ke level Rp 110 per saham setelah sempat menyentuh harga tertinggi Rp 135 per saham. Selama dua hari berturut-turut harga saham BEKS melonjak 69,04% ke level Rp 114 per saham. Broker yang paling banyak melepas saham BEKS pada periode 13 Juli 2016 adalah PT Nomura Indonesia senilai Rp 17,34 miliar disusul PT Daewoo Securities Indonesia senilai Rp 4,98 miliar, dan PT Indopremier Securities Rp 4,14 miliar.
Rencana masuknya PT Banten Global Development (BGD) sebagai pemegang saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) menjadi sentimen yang mendorong kenaikan harga saham BEKS. Namun, rencana tersebut harus menunggu persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berikutnya setelah RUPSLB pada Senin lalu tidak kuorum. (*)
Add Comment