Sejak IPO pada bulan Oktober 2014, PT Graha Layar Prima tbk (BLTZ), pemilik jaringan bioskop bermerek Blitz Megaplex, belum pernah mengalami laba sesen pun. Apa penyebab kerugiannya?
Selama 3 tahun berturut-turut BLTZ mengalami kerugian sebesar Rp12,22 miliar, Rp31,75 miliar, dan Rp36,10 miliar. Laporan triwulan pertama tahun ini pun telah menunjukkan kerugian. Kerugian makin besar walaupun pendapatan bertumbuh lebih dari 30% sejak 2014. Kerugian ini berasal dari beban umum dan administrasi, terutama gaji dan sewa, yang besarnya 70% pada tahun 2015 dan serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa aspek operasional yang mengakibatkan kerugian adalah:
1. Biaya gaji dan sewa di dalam komponen biaya umum dan administrasi yang tidak sebanding dengan jumlah pendapatan yang diperoleh. Apalagi komponen ini adalah biaya tetap yang akan sangat menekan kinerja keuangan perusahaan di saat-saat sulit;
2. Beban pinjaman yang pada tahun 2016 meningkat secara signifikan dari sebelumnya Rp2 miliar untuk setahun menjadi Rp4,17 miliar dalam waktu 3 bulan;
3. Selisih kurs yang cukup besar yang menunjukkan besarnya eksposur yang tak terkelola dengan baik terhadap mata uang.
Makin banyak bioskop Blitz yang dibuka, maka makin besar kerugian yang akan diderita perusahaan.
Add Comment