IMF dan Moody’s menurunkan prediksi tingkat pertumbuhan Eropa tahun ini dan 2017. Sebab utamanya: BREXIT. Pertumbuhan Uni Eropa (UE) tahun ini 1.6% dibanding 1,7% dengan skenario Bremain. Tahun 2017 hanya tumbuh 1,4% dibanding 1,7% sebelumnya. Inflasi akan menjadi superlow, 0,2%. Risk aversion di pasar akan makin memperparah kondisi ini.
Inggris malah lebih parah. Moody’s memangkas prediksi pertumbuhan 2017 dari 2,1% menjadi hanya 1,2%. Kalau Inggris meniru model Norwegia – tetap memiliki akses ke pasar UE tapi tidak punya hak pilih — maka ekonomi Inggris hanya akan kontraksi 1,5% per tahun dibandingkan bila Inggris tetap di Uni Eropa. Akan tetapi Inggris bernegosiasi di bawah WTO, maka kontraksi itu dapat mencapai 4,5% per tahun.
IMF sebelumnya memprediksi pertumbuhan dunia sampai dengan 3,2% pada tahun ini. Namun dengan Brexit, target ini rasanya tidak mungkin tercapai.
Para pemimpin Eropa harus bekerja keras untuk mengembalikan kepercayaan yang mulai runtuh. Brexit bukan hanya berarti Inggris keluar dari Uni Eropa, melainkan mungkin akan diikuti dengan referendum negara-negara lainnya. Sinyal kekecewaan yang menyala dari Inggris tampak dari pemetaan pemilih. Kaum senior yang bertahun yang lalu telah memilih untuk bersatu dengan Eropa, kini mereka pula yang memutuskan untuk keluar. Salah satu rekomendasi IMF adalah mempersiapkan 80 miliar Euro per bulan dalam bentuk program pencetakan uang untuk mengusir inflasi yang tak kunjung meningkat.
Namun para pendukung Brexit tetap yakin akan memulihkan kondisi ini. Jawab mereka: IMF telah ‘salah secara konsisten’ dalam berbagai prediksi mereka di masa lalu.
Add Comment