Pasar modal sering dianggap sebagai indikator awal (leading indicator) terbaik dari apapun yang akan terjadi di pasar. Indeks saham dan indeks obligasi biasanya lebih dahulu melemah ketika akan terjadi resesi dan menguat duluan ketika ekonomi membaik. Namun dalam hal referendum Brexit ini, pasar gagal memprediksi. Apa yang terjadi?
Demografik pemilih menjadi kunci atas pertanyaan ini. Pemilih Brexit adalah mereka yang bukan merupakan pelaku utama pasar modal. Financial Times memetakan ini dan menemukan beberapa hal yang menarik. Satu, mereka yang memiliki pendidikan rendah cenderung memilih Brexit. Dua, mereka yang tidak memiliki paspor cenderung memilih Brexit. Tiga, mereka yang berusia lebih muda (di bawah 45 tahun) memilih Bremain. Empat, penduduk London memilih Bremain.
Seminggu sebelum referendum, pasar telah memprediksi bahwa alternatif Bremain (Inggris tetap di UE) adalah opsi yang lebih baik dan yang lebih disukai. Karena itu, pasar bergerak naik untuk mendiskon asumsi tersebut. Dan ternyata….. pasar salah.
Add Comment