Hasil jajak pendapat (polling) terakhir menunjukkan 51% responden memilih Inggris bertahan di Uni Eropa (Bremain). Taye Shim, Head of Research Daewoo Securities Indonesia, memprediksi investor sudah memperhitungkan skenario Bremain sehingga dalam empat hari terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat. Secara teknikal, tim riset Daewoo memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.862-4.914 poin karena ada indikasi IHSG sudah berada di area overbought.
Harry Su, Kepala Riset PT Bahana Securities, mengatakan pelaku pasar berharap tidak terjadi Brexit karena hal tersebut akan menimbulkan volatilitas yang lebih tinggi di pasar keuangan. Nilai tukar rupiah berpotensi terdepresiasi semakin dalam jika hasil referendum menunjukkan rakyat Inggris lebih memilih Brexit. Kemarin, rupiah ditransaksikan melemah 0,09% ke level Rp 13.298 per dolar AS. Meski demikian, perekonomian Indonesia dinilai tidak akan banyak terpengaruh Brexit karena eksposur perdagangan Indonesia dengan Inggris tidak terlalu besar.
Lembaga pemeringkat Standard and Poors (S&P) akan memangkas peringkat utang Inggris yang saat ini berada di level AAA jika terjadi Brexit. George Soros, investor forex internasional, juga menyatakan nilai tukar poundsterling akan merosot 15% terhadap Euro jika referendum memutuskan Brexit, ini depresiasi yang lebih buruk dibanding peristiwa Black Friday September 1992. (*)
Add Comment