World Bank kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,4% dari proyeksi Januari 2016 sebesar 2,9%. Revisi ini dilakukan karena pertumbuhan ekonomi beberapa negara maju masih stagnan, harga komoditas yang rendah, pelemahan perdagangan global, dan berkurangnya aliran modal. Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik bahkan menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur.
Jim Yong Kim, Presiden World Bank Group, mengatakan laporan Global Economic Prospects 2016 menyebutkan negara-negara pengekspor komoditas dan negara-negara berkembang harus berjuang untuk beradaptasi dengan harga minyak dan komoditas lainnya yang rendah. “Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini menggarisbawahi pentingnya kebijakan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kehidupan masyarakat miskin,” ujar Kim.
Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diproyeksikan sebesar 6,7% atau melambat dibandingkan dengan 2015 sebesar 6,9%. Pertumbuhan negara-negara Asia Timur di luar China diprediksi akan mencapai 4,8% atau sama dengan 2015. Peningkatan investasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand serta konsumsi yang kuat di Thailand, Filipina, dan Vietnam akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diestimasi sedikit di atas 5%, tergantung pada peningkatan belanja pemerintah, realisasi proyek-proyek infrastruktur, dan upaya pemerintah memangkas birokrasi investasi. (*)
Add Comment