Pemulihan harga day old chick (DOC) ke level Rp 5.050 per ekor dan harga ayam pedaging ke level Rp 17.850 kg pada Mei 2016 akan mendorong kinerja emiten pakan ternak dan produsen ayam, seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Charoen Phokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN). Namun, perlu diwaspadai kenaikan harga ini merupakan kenaikan musiman menjelang puasa dan Lebaran. Emiten ternak unggas (poultry) juga masih menunggu regulasi dari Kementerian Pertanian yang akan mengontrol pasokan DOC.
Riset UOB Kay Hian menyebutkan, harga DOC saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata pada kuartal I 2016 sebesar Rp 4.300 per ekor. Harga ayam pedaging juga meningkat dari level Rp 14.000-Rp 19.000 per kg pada September-Desember 2015 ke level Rp 14.000-Rp 22.000 per kg selama Januari-Mei 2016. Harga rata-rata ayam pedaging pada Januari-Mei 2016 mencapai Rp 17.500-Rp 18.500 per kg, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata biaya produksi Rp 16.200-Rp 16.800 per kg. UOB memprediksi segmen ayam pedaging akan membukukan rerata margin operasi Rp 700 per kg pada Januari-Mei 2016 yang mencerminkan margin operasional 8%-10% vs margin kotor Rp 500-Rp 1.000 per kg.
Meski harga DOC dan ayam pedaging sudah pulih, kisaran volatilitas harganya masih lebar. UOB Kay Hian merekomendasikan beli saham JPFA dengan target harga Rp 1.160 per saham. Saat ini saham JPFA ditransaksikan dengan PER 13,1 kali dan PBV 1,6 kali. UOB juga merekomendasikan beli untuk saham MAIN dengan target harga Rp 1.635 per saham. Saham MAIN saat ini ditransaksikan dengan PER 20,6 kali dan PBV 2 kali. Adapun saham CPIN direkomendasikan hold. CPIN saat ini ditransaksikan dengan PER 20,1 kali dan PBV 3,9 kali. (*)
Add Comment