Yen Jepang telah terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 9% dalam waktu 10 hari terakhir. Alhasil, ekspor Jepang di April turun 10,1% yoy karena harga barang ekspornya menjadi lebih mahal.Pergerakan ini telah mendorong Bank of Japan, bank sentral, untuk melakukan intervensi di pasar.
Intervensi ini akan tetap dipertahankan walaupun mendapat teguran keras dari negara-negara G7 lainnya yang menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap komitmen “no competitive devaluation” (larangan devaluasi untuk kompetisi). Jepang berargumentasi bahwa komitmen ini tidak berarti tidak boleh intervensi sama sekali, apalagi menurut Jepang pergerakan ini tidak wajar.
Tapi boleh jadi apresiasi ini disebabkan oleh orang-orang Jepang sendiri yang berusaha menarik pendapatannya yang bersumber di luar negeri ketika Yen sedang lemah (repatriasi). Karenanya permintaan terhadap Yen tinggi. Hal ini dikarenakan pebisnis Jepang tidak lagi mempercayai kebijakan pemerintah yang sudah berkali-kali gagal, apalagi kebijakan terakhir untuk menurunkan tingkat suku bunga sampai negatif. Bila demikian, maka intervensi ini menjadi sia-sia saja.
Add Comment